Menjelajahi Inovasi Pendidikan dan Industri di Surakarta dan Semarang Bersama Departemen Elektro dan Elektronika

Semarang, 3 Juli 2025 – Departemen Teknik Elektro dan Elektronika, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), baru saja menyelesaikan kunjungan kerja strategis selama dua hari, pada tanggal 2-3 Juli 2025. Dipimpin oleh Dr. Aris Nasuha S.Si., M.T., Kepala Departemen Elektro dan Elektronika FV UNY, rombongan melakukan penjelajahan mendalam ke Politeknik ATMI Surakarta dan Sekolah Vokasi (SV) Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, serta beraudiensi dengan perusahaan teknologi, Efison LTd. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kerja sama, khususnya dalam penataan Teaching Factory, konsep Capstone Design, dan skema proyek akhir mahasiswa, serta pengembangan supercomputer.
Kunjungan dimulai pada 2 Juli 2025, dengan destinasi pertama Politeknik ATMI Surakarta, khususnya Program Studi D4 Rekayasa Mekatronika. Rombongan UNY disambut hangat oleh Hilarius Prin Pujianto, Koordinator Program Studi D4 Rekayasa Mekatronika ATMI Surakarta. Dalam sambutannya, Dr. Aris Nasuha menyampaikan keinginan kuat UNY untuk belajar dan berkolaborasi dengan ATMI, terutama terkait implementasi Teaching Factory yang telah menjadi ciri khas ATMI, serta skema Capstone Design dan penentuan proyek akhir mahasiswa.
Diskusi di ATMI Surakarta sangat mencerahkan. Terungkap bahwa sistem SKS di ATMI Surakarta memiliki karakteristik unik yang sangat mirip dengan budaya industri. Berbeda dengan kebanyakan institusi akademik, ATMI menerapkan sistem paket 120 SKS yang diselesaikan dalam 6 semester (3 tahun), dengan fokus 67% praktik dan 33% teori. Yang paling menonjol adalah ketegasan ATMI dalam kedisiplinan kehadiran mahasiswa. "Kami menerapkan budaya efisien, disiplin, dan jujur dari industri," tutur seorang dosen ATMI. "Mahasiswa wajib hadir 100%. Jika sakit atau ada keperluan mendesak, mereka harus mengganti jam yang hilang dengan 'lembur' seperti di pabrik. Ini untuk menanamkan etos kerja industri sejak dini."
Konsep Teaching Factory di ATMI sangat terasa melalui model "Production Based Education and Training (PBET)" dan "dual system" yang diadopsi dari Jerman dan Swiss. Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi secara aktif terlibat dalam proses produksi nyata di bengkel dan pabrik mini yang ada di dalam kampus. Hal ini terlihat jelas saat rombongan diajak berkeliling laboratorium dan unit produksi (PT) di ATMI, di mana mahasiswa bekerja layaknya pekerja profesional. Penentuan judul proyek akhir mahasiswa (Tugas Akhir) di ATMI juga sangat praktis dan seringkali diinisiasi dari kebutuhan industri atau permasalahan riil di unit produksi mereka, dengan adanya proses pengajuan judul. Ini secara efektif menjadikan Tugas Akhir sebagai Capstone Design mereka. Peraturan akademik ATMI sangat terstruktur dengan berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK) yang mengatur setiap aspek kegiatan akademik dan produksi, memastikan kualitas dan efisiensi.
Usai dari Surakarta, perjalanan dilanjutkan ke Semarang, menuju Sekolah Vokasi (SV) Universitas Diponegoro. Rombongan UNY mengunjungi Program Studi Rekayasa Otomasi dan Program Studi Tenaga Listrik. Di sana, mereka disambut oleh Priyo Sasmoko, S.T., M.Eng., Ketua Program Studi S1 Terapan Teknologi Rekayasa Otomasi, dan Arkhan Subari, S.Kom., M.Kom., Ketua Program Studi STr. Teknik Listrik Industri. Budaya akademik di SV UNDIP sama dengan UNY, namun terdapat beberapa perbedaan terutama dalam implementasi Teaching Factory dan beberapa peraturan akademik.
Konsep Teaching Factory di SV UNDIP diwujudkan melalui "Sistem Pendidikan Dual" dan "Teaching Industry", di mana proses pembelajaran memadukan teori di kampus dengan praktik langsung di industri atau lingkungan kerja nyata. Meskipun tidak seekstrem ATMI dalam penggantian jam sakit, SV UNDIP juga memiliki fokus kuat pada praktik industri dan magang. Tugas Akhir di SV UNDIP merupakan puncak dari proses pembelajaran, di mana mahasiswa mengerjakan proyek mandiri atau kelompok, seringkali relevan dengan masalah industri atau penelitian terapan, yang berfungsi sebagai Capstone Design. Proses pengajuan judul Tugas Akhir melibatkan bimbingan dosen dan seringkali disesuaikan dengan fokus riset departemen atau kebutuhan industri mitra. Peraturan akademik SV UNDIP juga komprehensif, mencakup penerimaan mahasiswa, kurikulum, evaluasi studi, praktik kerja lapangan, hingga kelulusan, yang tertuang dalam Peraturan Rektor.
Hari Kedua: Menjelajahi Dunia Superkomputer Bersama Efison LTd.
Pada hari kedua, 3 Juli 2025, kunjungan difokuskan pada industri. Rombongan Departemen Elektro dan Elektronika UNY bertandang ke kantor Efison LTd., sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang High-Performance Computing (HPC) dan Computer System Integration.
Dr. Aris Nasuha membuka diskusi dengan menyampaikan aspirasi besar departemennya untuk mengembangkan kemampuan supercomputer di UNY. Ini merupakan langkah strategis mengingat perkembangan pesat di bidang komputasi performa tinggi yang krusial untuk riset dan inovasi. Rombongan disambut langsung oleh Leon, Direktur Efison LTd., dengan sangat antusias.
Dalam sesi audiensi, Direktur Leon menyatakan kesiapan dan antusiasmenya untuk menjalin kerja sama dengan Departemen Elektro dan Elektronika UNY. Efison LTd. dikenal sebagai penyedia solusi HPC terkemuka dengan produk andalannya, ALELEON Supercomputer. Perusahaan ini melayani berbagai kebutuhan komputasi berat, mulai dari simulasi ilmiah, analisis data besar, hingga pengembangan kecerdasan buatan. Cara kerja Efison LTd. adalah dengan merancang, membangun, dan mengimplementasikan sistem supercomputer yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik klien. Mereka juga menyediakan layanan konsultasi, instalasi, dan pemeliharaan untuk memastikan kinerja optimal dari sistem komputasi yang mereka sediakan. Ketersediaan Direktur Leon untuk berkolaborasi membuka peluang besar bagi UNY untuk mengakselerasi pengembangan infrastruktur dan keahlian supercomputer di lingkungan akademiknya, mendukung riset-riset mutakhir yang membutuhkan daya komputasi masif.
Kunjungan dua hari ini tidak hanya memperkaya wawasan Departemen Elektro dan Elektronika UNY mengenai model pendidikan vokasi yang berorientasi industri, tetapi juga membuka pintu kolaborasi strategis dengan pemain kunci di dunia industri teknologi. Harapan besar kini bertumpu pada tindak lanjut dari kunjungan ini untuk mewujudkan sinergi yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan vokasi dan riset teknologi di Indonesia.